Hai kawan kawan yang saya kasihi. Kali ini yang akan kita bahas adalah kata Tulus. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk selalu menyertakan hal ini saat kita melakukan suatu hal. Kenapa demikian?? Karena dengan ketulusah ini, kita dapat menghasilkan sesuatu yang sangat indah. Tulus juga adalah salah satu bumbu untuk membuat sebuah kesempurnaan yang sejati. Tuhan memberi kita anugrah dengan tulus, memberi kita talenta dengan tulus, bahkan memberikan nyawanya kepada kita (manusia berdosa) dengan tulus tanpa menggerutu dan itu membuat penggenapan janji menjadi sempurna. Saya punya sebuah ilustrasi :
Suatu hari ada seorang wanita (Nadin). Dia cantik, baik, sayang anak, pokoknya calon ibu rumah tangga yang baik, bahkan sangat baik. Suatu ketika orang tuanya berkata "Din, ayah sudah memilihkan seorang lelaki yang nantinya akan engkau nikahi."(intinya dia dijodohkan dengan sesorang) Karena dia anak yang baik, maka dia nurut2 saja. Lalu akhirnya mereka berdua mencoba pdkt. Cowonya baik, suka memberi, tidak sombong, dll. Tapi.... entah kenapa Nadin tidak bisa mencintai si cowo. Karena mereka berdua sudah di jodohkan, mau tidak mau mereka menikah. Cowo memang bisa mencintai istrinya, tapi istrinya tidak bisa mencintainya. Tapi karena Nadin adalah istri yang baik, dia mencoba membuat suaminya senang dengan melakukan tugas2 rumah. Anehnya saat Nadin mengerjakan tugas - tugas rumah, dia merasakan sesuatu yang sangat berat. Dia sering sekali melakukan kesalahan yang seharusnya tidak dia lakukan. Dia melakukannya seperti itu adalah sebuah perintah dan bukan dari hatinya. Saat dia di minta untuk membuatkan secangkir teh, dia merasakan sesuatu yang dia kerjakan adalah beraAaAaAaAaAt sekali. Setiap perasaan itu datang, dia berdoa dan curhat sama Tuhan...........
Tapi pada suatu hari suaminya sakit keras, lalu suaminya meninggal dunia. Nadin tidak tahu perasaan apa yang sediang dia alami saat suaminya meniggal. Setelah beberapa bulan, Nadin mulai mencintai seorang lelaki dan akhirnya mereka menikah tanpa paksaan. Setiap hari Nadin melayani suaminya dengan senang hati. Bahkan daftar perkerjaan rumahnya adalah jauh lebih berat daripada saat bersama suaminya yang dulu, tetapi Nadin sama sekali tidak merasa terbebani karena ketulusannya kepada suami yang dia cintai saat ini. Dan akhirnya dia sadar, bahwa mungkin inilah salah satu jawaban Tuhan kepadanya.
Yang saya ambil dari cerita ini adalah bagaimana efek sebuah ketulusan terhadap kehidupan kita. Kata yang hanya 5 huruf, 2 suku kata, 1 kata itu punya power yang lebih untuk mengubah hidup. Baik hidup kita sendiri atau mungkin hidup orang lain.
TUHAN BERKATI.^^
0 komentar:
Post a Comment